Selasa, 17 Februari 2015

Jual Pasir Silika Tuban - Pin BB: 29d2de88

 Jual Pasir Silika Tuban - Pin BB: 29d2de88

Jual Pasir Silika Tuban - Pin BB: 29d2de88

PENGARUH SUHU DAN KEASAMAN PH PADA KAPASITAS PENJERAPAN (ADSORPSI) SILIKA
    Pengolahan limbah cairan umumnya menggunakan adsorben tertentu untuk menghilangkan parikulat ? partikulat maupun logam berat serta zat organik. Adsorben yang sering digunakan dalam proses pengolahan limbah cair antara lain zeolite, karbon aktif, silika dan adsorben lainnya. Adsorben sililka umumnya dalam bentuk silika gel yang dihasilkan melalui penggumpalan sol natrium silikat (NaSiO2), yang didehidrasi sehingga berubah menjadi padatan atau butiran mirip kaca yang bersifat tidak elastis. Sedangkan zeolite atau disebut juga dengan Aluminosilikat kristalin atau bisa dikatakann sebagai resin alami. Karbon yang diaktifkan dengan tujuan u/ memperbesar luas permukaan dan meningkatkan adsorpsinya. Factor-faktor yang dapat mempengaruhi adsorpsi adalah sebagai berikut:

>    Waktu kontak: secara umum, semakin lama waktu kontak maka adsorpsi lebih efektif karena adsorbat yang tertarik/ menempel akan lebih banyak. Tetapi pada beberapa proses pemisahan hanya membutuhkan waktu yang singkat, hal ini bergantung pada adsorbat.

>    Jenis adsorben: oxygen-containing compound (silica gel & zeolit) yang bersifat hidrofilik & polar efektif untuk mengadsorpsi zat yang larut dalam air , pada proses pengeringan udara, penghilangan CO2, dll., carbon-based compound (karbon aktif & grafit) yang sifatnya hidrofobik & non polar efektif untuk mengadsorpsi zat yang tidak larut dalam air misalnya adsorpsi minyak, pengotor pada kristal, dll.

>    Karakteristik adsorben: Kecepatan adsorpsi meningkat dengan menurunnya ukuran partikel dan semakin berporinya struktur adsorben karena luasnya permukaan sentuh.

>    Suhu dan tekanan kontak: apabila adsorpsi zat membutuhkan kondisi endoterm maka diperlukan suhu yang tinggi, sedangkan bila membutuhkan kondisi endoterm dibutuhkan suhu yang rendah. Semakin tinggi suhu maka tekanan menjadi semakin rendah dan sebaliknya.

>    Kelarutan adsorbat: agar adsorpsi dapat terjadi, suatu molekul harus terpisah dari larutan. Senyawa yang mudah larut mempunyai afinitas yang kuat untuk larutannya dan karenanya lebih sukar untuk teradsorpsi dibandingkan senyawa yang sukar larut. Akan tetapi ada perkeculian karena banyak senyawa yang dengan kelarutan rendah sukar diadsorpsi, sedangkan beberapa senyawa yang sangat mudah larut diadsorpsi dengan mudah. Hal ini bergantung pada adsorbat.

>     pH: pH di mana proses adsorpsi terjadi menunjukkan pengaruh yang besar terhadap adsorpsi itu sendiri. Hal ini dikarenakan ion hidrogen sendiri diadsorpsi dengan kuat. pH mempengaruhi adsorpsi dari beberapa senyawa. Asam organik lebih mudah diadsorpsi pada pH rendah, sedangkan adsorpsi basa organik terjadi dengan mudah pada pH tinggi.

Untuk info dan pemesanan hubungi :

022-7239019
0821 4000 2080
0856 2476 9005
0857 2352 9677
0813 2259 9149
Pin BB: 29d2de88
             32dbbfbo


e-Mail:
adywater@gmail.com
adysaputro23@ymail.com

Kantor :

Surabaya :

Jalan S. Parman IVA No.8 Waru Sidoarjo  ( Depan Pendopo Lama Waru Sidoarjo ) Daerah Belakang R.S Mitra Keluarga Waru Sidoarjo (Telp : 081330447814 )

Jakarta:

Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 6, RT: 01 Rw: 08 Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah. Jakarta Barat Kode Pos: 11480

Bandung:

Jalan Mande Raya Bo 26, Cikadut, Cicaheum Kota Bandung

Jual Karbon Aktif Medan - Jual Karbon Aktif Depok

Jual Karbon Aktif Medan - Jual Karbon Aktif Depok

Jual Karbon Aktif Medan - Jual Karbon Aktif Depok

Kemampuan karbon aktif sebagai adsorben dalam pengelolahan polutan gas sangat efektif. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil penelitian tentang adsorpsi karbon aktif dari limbah cangkang sawit untuk menjerap gas dalam giogas hasil fermentasi anaerobik sampah organik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karbon aktif cangkang sawit  yang  diaktivasi kimia dengan H3PO4 memilki potensi sebagai adsorben gas pengotor  dalam  biogas  yang  dilihat  dari analisis  hasil  dengan  GSA  dan  pengukuran kadar  CH4  pada  biogas  yang  menunjukkan peningkatan kadar CH4  sebelum  menggunakan adsorben  dan setelah menggunakan adsorben karbon aktif kimia. Hal ini dikarenakan dengan  hilangnya senyawasenyawa pengotor  di  dalam karbon aktif menyebabkan  rerata  jari  pori  akan  semakin besar  sehingga di dalam adsorben  karbon aktif tersebut  tidak  ada  senyawa  penggangu dalam proses adsorpsi.
    Gas  CO2  dalam  biogas  hasil  fermentasi sampah organik merupakan gas pengotor dalam biogas, sehingga  gas CO2  tersebut  perlu dihilangkan  atau  diserap  dengan  metode adsorpsi. Pada penelitian ini proses adsorpsi yang terjadi pada penyerapan gas CO2 merupakan adsorpsi  fisika  yang  dikarenakan ikatan  yang  terbentuk  antara  adsorbat  dan adsorben membentuk interaksi Van der walls.Daya  tarik  antara gas CO2 dan karbon sangat lemah. Molekul gas CO2hanya menempel pada permukaan adsorben karbon.Keseimbangan antara adsorben karbon aktif dan gas CO2 lebih cepat tercapai dan bersifat reversible. Setelah gas CO2 yang menempel pada permukaan adsorben mencapai keseimbangan,  maka  adsorben dan adsorbat akan mencapai titik jenuh hingga adsorben tidak mampu mengadsorpsi gas CO2 lagi.

Untuk info dan pemesanan hubungi :

022-7239019
0821 4000 2080
0856 2476 9005
0857 2352 9677
0813 2259 9149

Pin BB: 29d2de88
              32dbbfbo


e-Mail:
adywater@gmail.com
adysaputro23@ymail.com


Kantor :

Surabaya :

Jalan S. Parman IVA No.8 Waru Sidoarjo  ( Depan Pendopo Lama Waru Sidoarjo ) Daerah Belakang R.S Mitra Keluarga Waru Sidoarjo (Telp : 081330447814 )

Jakarta:
Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 6, RT: 01 Rw: 08 Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah. Jakarta Barat Kode Pos: 11480

Bandung:

Jalan Mande Raya Bo 26, Cikadut, Cicaheum Kota Bandung

Senin, 16 Februari 2015

Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem Osmosis Balik | Jual Filter Air - Membran RO

Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem Osmosis Balik | Jual Filter Air - Membran RO

Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem Osmosis Balik | Jual Filter Air - Membran RO
PENGOLAHAN AIR ASIN ATAU PAYAU DENGAN SISTEM OSMOSIS BALIK
(RESUME JURNAL)
    Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan di bumi. Sumber air tersebut ada yang diperoleh dari air tanah, mata air air sungai, danau dan air laut. Sumber air di bumi tersebut berasal dari suatu siklus air dimana tenaga matahari merupakan sumber panas yang mampu menguapkan air. Padahal kita mengetahui bahwa sebenarnya sumber air asin itu begitu melimpah, kenyataan menunjukkan bahwa ada banyak daerah pemukiman yang justru berkembang pada daerah pantai. Melihat kenyataan semacam itu manusia telah berupaya untuk mengolah air asin/payau menjadi air tawar mulai dari yang menggunakan teknologi sederhana seperti menyuling, filtrasi dan ionisasi (pertukaran ion). Sumber air asin/payau yang sifatnya sangat melimpah telah membuat manusia berfikir untuk mengolahnya menjadi air tawar.
         Untuk memenuhi kebutuhan akan air tawar manusia telah mengembangkan sistem pengolahan air asin/payau dengan teknologi membran semipermeabel. Membran (selaput) semipermeabel adalah suatu selaput penyaring skala molekul yang dapat ditembus oleh molekul air dengan mudah, akan tetapi tidak dapat atau sulit sekali dilalui oleh molekul lain yang lebih besar dari molekul air. Teknologi pengolahan air asin/payau yang akan dibahas pada tulisan ini terutama yang menggunakan teknologi filtrasi membran semipermeabel. Teknologi pengolahan air asin/payau ini lebih dikenal dengan sistem osmosa balik (Reverse Osmosis disingkat RO).
         Teknologi ini menerapkan sistem osmosis yang dibalik yaitu dengan memberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmosis air asin/payau. Air asin/payau tersebut ditekan supaya melewati membran yang bersifat semi permeabel, molekul yang mempunyai diameter lebih besar dari air akan tersaring. Fungsi dari RO dalam pengelolahan air asin atau air payau adalah untuk merubahnya menjadi air tawar dencan cara filtrasi tingkat molekuler. Sehingga dengan pemanfaatan teknologi ini sangat membantu bagi manusia untuk mendapatkan air bersih yang diperoleh dari pengolahan air asin atau payau.
Selain itu, kegunaan lain dari system RO adalah dapat meningkatkan mutu kualitas air hasil olahan reverse osmosis. Data tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini:
RECOCERY    Air perkotaan    Air payau    Air laut
    75%    50%    30%
Tekanan    40 bar    40-50 bar    60 bar

parameter    satuan    Air baku    Ais hasil    Air baku    Air hasil    Air baku    Air hasil
condutc        uS/cm    753           13             14.190         193          48.900       920     
TDS              ppm       665           6.0            8.898           104          34.340       430     
Na                ppm       49             1.3            3.368            39            9.600        161      
K                  ppm       5.8            0.1              80                2             34              0.8      
Ca                ppm      113            0.4            107              0.24          327            1.6      
Mg               ppm       10.6          0.04           294              0.48         1.360          3.4     
Cl                 ppm       142          3.3             4.320             61           20.210       239     
SO4             ppm       106            -               607                  -            2.590         2.4      
Si                 ppm       25            0.3             0.3                   -             0.1              -        


Sumber: Rochem
    Metodologi penglahan air menggunakan system reverse osmosis adalah air murni dan larutan garam dipisahkan oleh selaput semipermeabel maka akan terjadi aliran yang mengalir dari zat cair dengan konsentrasi rendah menuju ke air garam (larutan air yang mengandung kadar garam tinggi) yang mempunyai konsentrasi tinggi. Aliran air melalui selaput semipermeabel tersebut dapat berlangsung karena adanya tekanan osmosis. Jika tekanan dilakukan sebaliknya yaitu air garam diberikan suatu tekanan buatan yang besarnya sama dengan tekanan osmosis, maka yang terjadi adalah tidak ada aliran dari air ke air garam atau sebaliknya.
        Faktor yang mempengaruhi besar kecilnya tekanan osmosis adalah konsentrasi garam dan suhu air. Air laut umumnya mengandung TDS minimal sebesar 30.000 ppm. Sebagai contoh, untuk air laut dengan TDS 35.000 ppm pada suhu air 25o C, mempunyai tekanan osmose 26,7 kg/cm2, sedangkan yang mengandung 42.000 ppm TDS pada suhu 30o C mempunyai tekanan osmosis 32,7 kg/cm2.
        Jika tekanan pada sisi air garam (air asin) diberikan tekanan sehingga melampaui tekanan osmosisnya, maka yang terjadi adalah air dipaksa keluar dari larutan garam melalui selaput semipermeabel. Proses memberikan tekanan balik tersebut disebut dengan osmosis balik. Prinsip osmosis balik tersebut diterapkan untuk pengolahan air payau atau air laut menjadi air tawar. Sistem tersebut disebut Reverse Osmosis atau RO.
        Sistem RO tidak bisa menyaring garam sampai 100 % sehingga air produksi masih sedikit mengandung garam. Untuk mendapatkan air dengan kadar garam yang kecil maka diterapkan sistem dengan dua sampai tiga saluran. Jika ingin membuat air minum yang mengandung kira-kira 300 sampai 600 ppm TDS cukup menggunakan saluran tunggal.

Untuk info dan pemesanan hubungi :

022-7239019
0821 4000 2080
0856 2476 9005
0857 2352 9677
0813 2259 9149
Pin BB: 29d2de88
              32dbbfbo


e-Mail:
adywater@gmail.com
adysaputro23@ymail.com

Kantor :

Surabaya :
Jalan S. Parman IVA No.8 Waru Sidoarjo  ( Depan Pendopo Lama Waru Sidoarjo ) Daerah Belakang R.S Mitra Keluarga Waru Sidoarjo (Telp : 081330447814 )

Jakarta:
Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 6, RT: 01 Rw: 08 Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah. Jakarta Barat Kode Pos: 11480

Bandung:
Jalan Mande Raya Bo 26, Cikadut, Cicaheum Kota Bandung